Thursday, March 5, 2009

Kow Leong Kiang : Jogja Constellation, Tembi Contemporary Yogyakarta


Rudi, 200 x 145 cm, Oil on Linen, 2009, Rp 70.000.000


Ugo, 200 x 145 cm, Oil on Linen, 2009, RESERVED



Alfi, 200 x 145 cm, Oil on Linen, 2009, RESERVED


The Exhibition will be open

on

Tuesday, March 24, 2009 at 7:30pm

until

Saturday, April 18, 2009 at 6:00pm

at
tembi contemporary
Jl. Parangtritis KM 8.5, Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul
Phone : 02746881919
e-mail : riestembi@gmail.com


Kow Leong Kiang: Jogja Constellation

Tembi Contemporary is delighted to present Malaysian artist Kow Leong Kiang's first solo exhibition in Yogyakarta. Since winning the Grand Prize at the Philip Morris ASEAN Art Awards (1998) with his controversial painting, 'Mr. Foreign Speculator, Stop Damaging Our Country', the artist has gone on to create some of the most memorable images of rural Malaysia. He is best known for his masterful portraits of East Coast beauty, encapsulating its pathos and nostalgia.

Kow arrived in Yogyakarta sometime around June 2008 on a residency programme organised by Valentine Willie Fine Art. He has since taken to task the formidable project of capturing the lively and informal communal atmosphere of its art scene in a series of portraiture on seminal contemporary artists living in Yogyakarta.

Agus Suwage, Arahmaini, Jumaldi Alfi, Angki Purbandono, Eko Nugroho, Ugo Untoro, Handiwirman Saputra, Putu Sutawijaya and many other household names not only became fast friends but also iconic subjects under the virtuosity of Kow's brushwork.

Yogyakarta, called home by artists who come from all over Indonesia, is today recognised internationally as an artistic centre in the Southeast Asian region. These portraits collectively reveal an artistic community that is distinguished by the wit, intelligence, honesty and dedication of the colourful characters that constitute its creative capital, underlining the communal bonds within an artistic constellation, captured in its element.

By turns funny, poignant, michievious and lyrical, Jogja Constellation affirms Kow's inimitable status as Malaysia's foremost figurative painter.

Artist's Profile

Kow Leong Kiang (b. 1970, Malaysia) has garnered much attention and success since winning the Grand Prize at the Philip Morris ASEAN Art awards in 1998. His depictions of nostalgic rural scenes of the east coast Malaysia are captured through a masterful feather-light rendering. He has held three solo exhibitions at Valentine Willie Fine Art in Kuala Lumpur and has participated in group exhibitions in Malaysia, Indonesia, China and Vietnam. In 2004, he was an artist-in-residence at the Vermont Studio Centre in the USA.

----------------------------------------------------------

Tembi Contemporary dengan bangga mempersembahkan pameran tunggal pertama seniman Malaysia Kow Leong Kiang di Yogyakarta. Sejak memenangkan Grand Prize di Philip Morris ASEAN Art Awards 1998 dengan lukisan kontroversialnya, “Bapak Spekulator Asing, Berhentilah Merusak Negeri Kami”, sang seniman telah menciptakan beberapa di antara citra-citra pedesaan Malaysia yang paling berkesan. Potret-potret piawainya akan keindahan pesisir timur Malaysia merangkul dan merangkum kesenduan dan nostalgia kampung halaman.

Kow tiba di Yogyakarta sekitar Juni 2008 dalam sebuah program residensi yang diatur Valentine Willie Fine Art. Sejak itu ia mulai mengerjakan proyek akbar yang berupaya menangkap suasana komunal informal hidup di kancah seni ini dalam serangkaian potret tokoh-tokoh seniman kontemporer yang tinggal di Yogyakarta.

Agus Suwage, Arahmaini, Jumaldi Alfi, Angki Purbandono, Eko Nugroho, Ugo Untoro, Handiwirman Saputra, Putu Sutawijaya dan seniman ternama lainnya bukan hanya menjadi teman baik, namun juga subyek-subyek ikonik berkat kepiawaian kibasan kuas Kow.

Yogyakarta, yang dipilih sebagai tempat menetap oleh seniman-seniman dari seluruh pelosok Indonesia, kini diakui secara internasional sebagai pusat budaya di kawasan Asia Tenggara. Potret-potret ini secara kolektif menampilkan sebuah masyarakat seni yang berani tampil beda berkat selera humor, kepandaian, kejujuran dan dedikasi para karakter unik yang bersama-sama menjadi bagian modal kreatif kota ini. Pameran ini menggarisbawahi pertalian komunal yang menghubungkan rasi bintang-bintang yang terdiri dari para seniman berpengaruh ini, yang terlukis dalam habitat berkiprah mereka.

Serta merta lucu, sendu, usil dan liris, Rasi Bintang Yogya mengukuhkan status Kow yang tak dapat ditiru sebagai pelukis figuratif utama Malaysia.



Profil Seniman

Kow Leong Kiang (lahir 1970, Malaysia) mulai dilirik pengamat seni dan kesuksesan sejak ia memenangkan Grand Prize di ASEAN Art Awards Philip Morris tahun 1998. Lukisannya tentang suasana pedesaan di pesisir timur Malaysia terekam melalui sentuhan-sentuhan kuas yang seringan kapas. Ia telah tiga kali berpameran tunggal di Valentine Willie Fine Art di Kuala Lumpur dan telah berpartisipasi di pameran-pameran bersama di Malaysia, Indonesia, Cina dan Vietnam. Pada tahun 2004, ia ikut program residensi Vermont Studio Centre di Amerika Serikat.


No comments: